Senin, 02 Maret 2009

Perubahan garis pantai menjadi persoalan yang penting bagi kawasan pantai. Untuk dapat memodelkan perubahan garis pantai, yang diperlukan adalah data garis pantai minimal dua tahun. Akan lebih baik jika data garis pantai bisa lebih dari dua tahun, misalnya 6 tahun atau bahkan 20 tahun.

Sebab-sebab Perubahan Garis Pantai

Garis pantai mempunyai sifat yang dinamis, yaitu selalu berubah berdasarkan waktu. Beberapa faktor yang memicu terjadinya perubahan garis pantai antara lain sebagai berikut :

a. terjadinya erosi dan abrasi pantai

b. terjadinya sedimentasi pantai.

c. penambangan pasir yang menyebabkan berkurangnya volume pasir pantai.

d. terjadinya gelombang Tsunami yang menghantam pantai dan menghancurkan/merusakkan garis pantai.

e. Bangunan pelindung pantai seperti groin, jetty dan breakwater dapat menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai, bisa menyebabkan terjadinya penambahan sediment, namun juga bias menyebabkan terjadinya erosi pada daerah tertentu.

Analisa Perubahan Garis Pantai

Perubahan garis pantai dapat diketahui dan dianalisa dengan menggunakan data-data kontur garis pantai dan software. Data yang digunakan bisa data primer atau menggunakan atau sekunder. Jika menggunakan data primer, maka perlu dilakukan penyelidikan lapangan. Namun penyelidikan lapangan ini memakan waktu yang sangat lama dan biaya yang sangat mahal, jika garis pantainya sangat panjang.

Jika menggunakan data sekunder, maka dapat menghemat waktu dan biaya. Data yang diperlukan untuk analisa perubahan pantai adalah sebagai berikut:

a. Peta citra digital minimal sebanyak dua buah peta.

b. Jika hanya ada dua peta yang dipunyai, maka perbedaan tahun antara dua peta citra digital minimal 8 tahun.

c. Peta Jantop dari Bakosurtanal

d. Foto udara

e. Software Sistem Informasi Geografis seperti : ArcView, ArcGis, Erdas, ER Mapper, Surfer, AutoCad.


Perubahan garis pantai menjadi persoalan yang penting bagi kawasan pantai. Untuk dapat memodelkan perubahan garis pantai, yang diperlukan adalah data garis pantai minimal dua tahun. Akan lebih baik jika data garis pantai bisa lebih dari dua tahun, misalnya 6 tahun atau bahkan 20 tahun.

Sebab-sebab Perubahan Garis Pantai

Garis pantai mempunyai sifat yang dinamis, yaitu selalu berubah berdasarkan waktu. Beberapa faktor yang memicu terjadinya perubahan garis pantai antara lain sebagai berikut :

a. terjadinya erosi dan abrasi pantai

b. terjadinya sedimentasi pantai.

c. penambangan pasir yang menyebabkan berkurangnya volume pasir pantai.

d. terjadinya gelombang Tsunami yang menghantam pantai dan menghancurkan/merusakkan garis pantai.

e. Bangunan pelindung pantai seperti groin, jetty dan breakwater dapat menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai, bisa menyebabkan terjadinya penambahan sediment, namun juga bias menyebabkan terjadinya erosi pada daerah tertentu.

Analisa Perubahan Garis Pantai

Perubahan garis pantai dapat diketahui dan dianalisa dengan menggunakan data-data kontur garis pantai dan software. Data yang digunakan bisa data primer atau menggunakan atau sekunder. Jika menggunakan data primer, maka perlu dilakukan penyelidikan lapangan. Namun penyelidikan lapangan ini memakan waktu yang sangat lama dan biaya yang sangat mahal, jika garis pantainya sangat panjang.

Jika menggunakan data sekunder, maka dapat menghemat waktu dan biaya. Data yang diperlukan untuk analisa perubahan pantai adalah sebagai berikut:

a. Peta citra digital minimal sebanyak dua buah peta.

b. Jika hanya ada dua peta yang dipunyai, maka perbedaan tahun antara dua peta citra digital minimal 8 tahun.

c. Peta Jantop dari Bakosurtanal

d. Foto udara

e. Software Sistem Informasi Geografis seperti : ArcView, ArcGis, Erdas, ER Mapper, Surfer, AutoCad.


Perubahan Garis Pantai

Perubahan garis pantai menjadi persoalan yang penting bagi kawasan pantai. Untuk dapat memodelkan perubahan garis pantai, yang diperlukan adalah data garis pantai minimal dua tahun. Akan lebih baik jika data garis pantai bisa lebih dari dua tahun, misalnya 6 tahun atau bahkan 20 tahun.

Garis pantai mempunyai sifat yang dinamis, yaitu selalu berubah berdasarkan waktu. Beberapa faktor yang memicu terjadinya perubahan garis pantai antara lain sebagai berikut :

a. erjadinya erosi dan abrasi pantai

b. terjadinya sedimentasi pantai.

c. penambangan pasir yang menyebabkan berkurangnya volume pasir pantai.

d. terjadinya gelombang Tsunami yang menghantam pantai dan menghancurkan/merusakkan garis pantai.

e. Bangunan pelindung pantai seperti groin, jetty dan breakwater dapat menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai, bisa menyebabkan terjadinya penambahan sediment, namun juga bias menyebabkan terjadinya erosi pada daerah tertentu.


Perubahan garis pantai dapat diketahui dan dianalisa dengan menggunakan data-data kontur garis pantai dan software. Data yang digunakan bisa data primer atau menggunakan atau sekunder. Jika menggunakan data primer, maka perlu dilakukan penyelidikan lapangan. Namun penyelidikan lapangan ini memakan waktu yang sangat lama dan biaya yang sangat mahal, jika garis pantainya sangat panjang.

Jika menggunakan data sekunder, maka dapat menghemat waktu dan biaya. Data yang diperlukan untuk analisa perubahan pantai adalah sebagai berikut:

a. Peta citra digital minimal sebanyak dua buah peta.

b. Jika hanya ada dua peta yang dipunyai, maka perbedaan tahun antara dua peta citra digital minimal 8 tahun.

c. Peta Jantop dari Bakosurtanal

d. Foto udara

e. Software Sistem Informasi Geografis seperti : ArcView, ArcGis, Erdas, ER Mapper, Surfer, AutoCad.


e. Bangunan pelindung pantai seperti groin, jetty dan breakwater dapat menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai, bisa menyebabkan terjadinya penambahan sediment, namun juga bias menyebabkan terjadinya erosi pada daerah tertentu.